Kenapa Fogging Tidak Dianjurkan? Ternyata Begini Faktanya

Fogging nyamuk memang sudah jadi pemandangan umum di banyak daerah di Indonesia, apalagi saat musim hujan tiba atau kasus DBD mulai naik. Tapi, tahukah kamu kalau cara ini sebenarnya sudah mulai dipertanyakan efektivitasnya?

Bahkan, banyak pakar dan lembaga yang justru tidak lagi menganjurkan cara tersebut. Kok bisa? Nah, di artikel ini kita akan bahas fakta-faktanya secara lengkap.

Apa Itu Fogging Nyamuk?

Fogging nyamuk adalah proses pengasapan menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa, terutama Aedes aegypti, si penyebar demam berdarah.

Tujuan fogging nyamuk ini biasanya untuk memutus rantai penularan virus DBD di suatu lingkungan.

Namun, meskipun kelihatannya ampuh, cara ini ternyata punya banyak batasan dan risiko. Bahkan beberapa ahli menyebut fogging sebagai solusi jangka pendek yang justru bisa bikin masalah baru.

Baca Juga: Terbukti Ampuh! Ini 7 Cara Mengusir Nyamuk Secara Alami

Fakta Fogging Nyamuk Tidak Dianjurkan

Berikut beberapa alasan kenapa fogging sebaiknya tidak dijadikan pilihan utama dalam pengendalian nyamuk:

1. Cuma Basmi Nyamuk Dewasa

Ini dia salah satu kelemahan utama fogging. Fogging cuma efektif membunuh nyamuk dewasa yang sedang terbang saat pengasapan dilakukan.

Telur, jentik, dan pupa yang ada di air nggak akan terpengaruh sama sekali. Jadi, beberapa hari setelah fogging, populasi nyamuk bisa balik lagi, bahkan lebih banyak!

2. Bisa Bikin Nyamuk Jadi Kebal

Yup, ini yang lebih mengkhawatirkan. Pemakaian insektisida secara terus-menerus dan berulang bisa membuat nyamuk jadi resisten alias kebal.

Ini sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian di Asia dan Afrika.

Dilansir dari Tomahawk Power, banyak spesies nyamuk kini sudah mulai tidak terpengaruh oleh bahan aktif dalam fogging, seperti pyrethroids.

Artinya, kamu mungkin mengira nyamuk sudah mati, padahal mereka tetap bebas berkeliaran dan menggigit.

Baca Juga: Mau Tahu Jenis Rayap yang Paling Suka Merusak Propertimu? Ini Faktanya

3. Memicu Masalah Pernapasan

Kamu mungkin pernah ngerasa sesak atau gatal-gatal setelah daerahmu difogging. Nah, itu bukan perasaan kamu aja.

Bahan kimia dalam asap fogging, terutama jika terhirup dalam jangka panjang, bisa menyebabkan masalah pernapasan, iritasi kulit, bahkan memperburuk asma. 

Beberapa insektisida yang digunakan berpotensi mengganggu sistem saraf jika terpapar dalam jumlah besar. 

4. Menggangu Ekosistem Hewan Lainnya

Bukan cuma manusia yang dirugikan. Serangga lain seperti lebah, kupu-kupu, atau capung yang sebenarnya membantu ekosistem, juga bisa ikut mati karena fogging.

Padahal mereka nggak nyebarin penyakit lho, malah membantu menjaga keseimbangan alam.

Efek jangka panjangnya? Bisa mengganggu rantai makanan dan malah menciptakan ekosistem baru yang tidak sehat.

5. Efeknya Hanya Sementara dan Tidak Efisien

Karena hanya mengenai nyamuk yang sedang aktif, efek fogging biasanya hanya bertahan 1–2 hari.

Setelah itu, nyamuk bisa kembali berkembang biak jika sarangnya tidak dibersihkan. Jadi, jangan heran kalau nyamuk datang lagi tak lama setelah fogging.

Karena efeknya hanya sementara, fogging sering harus dilakukan berulang. Biaya yang dikeluarkan pun jadi lebih besar, tapi nyamuk tetap datang kembali.

Baca Juga: Bedanya Ketonggeng dan Kalajengking, Serupa Tapi Tak Sama

6. Bikin Polusi dan Tidak Menjangkau Area Tersembunyi

Bahan kimia dalam fogging bisa mencemari udara di sekitar rumah. Kabut putih pekat yang dihirup warga bisa memperburuk kualitas udara, apalagi di daerah padat penduduk.

Kabut fogging hanya menyebar di area terbuka. Nyamuk yang bersembunyi di celah sempit, kolong meja, atau dalam rumah seringkali tidak terjangkau, sehingga tetap bisa menggigit dan berkembang biak.

7. Tidak Efektif Jika Waktu dan Tekniknya Salah

Banyak fogging dilakukan saat pagi atau siang hari, padahal nyamuk Aedes aegypti aktif pada pagi dan sore.

Jika dilakukan di waktu yang tidak tepat, hasilnya jadi tidak maksimal. Belum lagi jika alat atau takarannya salah, fogging malah jadi sia-sia.

8. Menyebabkan Hewan Ternak Stres

Kabut kimia dari fogging juga bisa membuat ayam, burung, dan hewan ternak lainnya mengalami stres dan menurunkan produktivitas hewan.

Bagi peternak kecil, terutama di lingkungan padat, hal ini bisa bikin kerugian ekonomi sekaligus kesehatan hewan yang menurun.

Baca Juga: Kantor Jadi Sarang Tikus? Jasa Pest Control Siap Bereskan Sampai Tuntas

Kenapa Masih Banyak yang Mengandalkan Fogging?

Jawabannya simpel, karena terlihat instan. Asap tebal seolah jadi bukti bahwa upaya pengendalian nyamuk sedang dilakukan.

Tapi sayangnya, efeknya nggak sebanding dengan hasil jangka panjangnya.

Menjadikan fogging sebagai respon cepat ketika ada laporan kasus DBD tidak akan memutus rantai risiko. Tanpa pemberantasan jentik dan edukasi masyarakat, kasus DBD bakal terus berulang.

Apa Solusi yang Lebih Baik Dibanding Fogging?

Daripada mengandalkan fogging, ada metode yang lebih efektif dan aman yaitu misting. 

Misting menggunakan mesin mist blower yang menyemprotkan kabut halus berbasis air dan insektisida. Kabut ini menempel di permukaan daun, dinding, pagar yang bertahan hingga 1–4 minggu.

Kalau ingin tahu kenapa misting bisa bekerja lebih baik dibanding fogging, kamu bisa temukan ulasan lengkapnya di artikel ini: Mau Rumah Bebas Nyamuk? Misting Pestigo Solusinya.

Ini adalah solusi terbaik yang Pestigo berikan untuk perlindungan anggota keluargamu dari serangan nyamuk.

Pestigo adalah penyedia jasa pest control yang siap membantu melindungi rumah dan lingkungan kamu dengan cara yang aman dan efektif.

Yuk, dapatkan survey gratis untuk inspeksi dan konsultasi langsung dengan tim ahli kami. Tunggu apalagi, segera pestigoin rumah kamu sekarang!

Referensi:

  • Aspee. Diakses pada 2025. Benefits and Limitations of Using Fogging Machines.
  • Tomahawk Power. Diakses pada 2025. The Truth about Mosquito Fogging: Effectiveness, Safety and Best Practices.
  • MM Gazette. Diakses pada 2025. 7 Reasons Why Fogging Will Not Kill the Mosquitoes – Dr Helmy Hazmi.
  • Environmental Protection Agency (EPA). Diakses pada 2025. Should I Use Fogger?

Share on Whatsapp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − eleven =

Need help? Let's chat with us!

We are here to help you! Do not hesitate to ask us anything. Click below to start chat.

Customer Support

Customer Support

Online

Customer Support

Hi, What can i do for you? 00.00