Pernah dengar soal penyakit chikungunya? Sumber utama masalah ini adalah nyamuk chikungunya, yang kalau menggigit bisa bikin sendi berasa nyeri berkepanjangan.
Dampak gigitan nyamuk ini nggak boleh disepelekan karena risikonya sama bahayanya dengan nyamuk demam berdarah.
Terlebih lagi nyamuk chikungunya suka sama iklim tropis, jadi ancamannya makin nyata di sekitar kita.
Itu sebabnya kamu perlu tahu tentang nyamuk ini dan cara menghindari risikonya.
Apa Itu Nyamuk Chikungunya dan Penyebarannya?
Nyamuk chikungunya sebenarnya bukan jenis nyamuk baru, melainkan sebutan untuk nyamuk yang membawa virus chikungunya (CHIKV).
Ada dua jenis nyamuk utama yang bisa membawa virus chikungunya, yakni:
- Aedes aegypti (lebih banyak ditemukan di perkotaan).
- Aedes albopictus (sering ada di daerah pedesaan atau hutan pinggiran kota).
Secara sederhana, inilah proses penularan dari virus chikungunya:
- Nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi virus chikungunya, lalu virus ikut masuk ke dalam tubuh nyamuk.
- Ketika nyamuk tersebut menggigit orang sehat, virus akan berpindah melalui air liur nyamuk ke dalam aliran darah manusia.
Perlu untuk dicatat, risiko penyebaran nyamuk ini lebih besar di lingkungan yang ada genangan air bersih, wadah terbuka, atau rumah yang lembap dan jarang dibersihkan.
Satu hal lagi yang perlu diwaspadai adalah jenis nyamuk ini justru lebih aktif menggigit pagi sampai sore hari.
Baca Juga: 7 Penyeba Banyak Nyamuk di Rumah
Seperti Apa Ciri-ciri Nyamuk Chikungunya?
Berikut beberapa ciri-ciri nyamuk chikungunya:
- Warna tubuh hitam dengan belang putih di kaki dan badan.
- Sering aktif menggigit di pagi hingga sore hari.
- Berkembang biak di genangan air bersih (bak mandi, vas bunga, kaleng bekas, atau talang air).
- Terbang rendah, biasanya dekat dengan kaki atau pergelangan tubuh.
Mengenali ciri-ciri ini penting lho, supaya kamu bisa lebih waspada, terutama kalau di sekitar rumahmu mulai muncul banyak nyamuk, terutama di pagi maupun sore hari.
Baca Juga: 5 Jenis Tomcat yang Bahaya dan Sering Masuk Rumahmu
Nyamuk Chikungunya Apakah Berbahaya?
Iya, nyamuk chikungunya jelas berbahaya karena membawa virus chikungunya. Virus ini bisa menyebabkan demam tinggi dan nyeri sendi parah sampai orang yang kena sulit bergerak.
Bahkan, rasa nyeri sendi akibat chikungunya bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun pada sebagian orang.
Kalau dibandingkan dengan demam berdarah (DBD), chikungunya memang jarang sampai menyebabkan kematian.
Tapi bedanya, chikungunya bisa meninggalkan efek jangka panjang berupa sakit sendi yang nggak kunjung hilang.
Kalau tidak segera ditangani dengan istirahat cukup dan perawatan medis, risiko komplikasi seperti dehidrasi atau gangguan mobilitas juga bisa terjadi.
Baca Juga: Tak Cuma Perih, Ini Rasanya Digigit Tomcat! Kenali Gejalanya
Seperti Apa Gejala Umum Chikungunya?
Kalau tubuh sudah terinfeksi, gejala biasanya muncul 4–8 hari setelah digigit nyamuk. Masalahnya, tanda-tanda awal chikungunya sering mirip dengan demam berdarah, jadi banyak orang yang salah mengira.
Berikut beberapa gejala yang perlu kamu waspadai.
Gejala awal saat terkena gigitan nyamuk chikungunya:
- Demam tinggi mendadak yang bisa mencapai 39–40°C.
- Nyeri sendi parah sampai bikin sulit bergerak.
- Sakit kepala, mual, dan muncul ruam merah di kulit.
Tanda-tanda lanjutan yang akan dialami:
- Nyeri sendi berkepanjangan, meskipun demam sudah turun.
- Rasa lelah berlebihan yang bikin aktivitas sehari-hari terasa berat.
Gejala ini memang bisa sangat mengganggu. Bayangin aja, demam tinggi bikin badan drop, lalu rasa sakit di sendi membuat gerak jadi terbatas.
Buat sebagian orang, rasa nyeri ini bisa bertahan lama bahkan setelah kondisi tubuh mulai membaik. Akibatnya, rutinitas harian seperti kerja, sekolah, atau sekadar aktivitas ringan pun bisa terasa berat.
Karena itu, kalau kamu atau orang terdekat mulai merasakan tanda-tanda ini, sebaiknya jangan menunda untuk periksa ke tenaga medis supaya penanganannya tepat dari awal.
Baca Juga: Kenapa Fogging Tidak Dianjurkan? Ternyata Begini Faktanya
Cara Menghindari Gigitan Nyamuk Chikungunya

Kalau ngomongin penyakit yang ditularkan nyamuk, cara paling ampuh jelas pencegahan. Untungnya, langkah-langkahnya nggak ribet, kok. Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil di rumah:
Lakukan 3M
Biasakan menguras bak mandi, menutup wadah air, dan mengubur barang bekas yang bisa nampung air hujan. Intinya biar nyamuk nggak punya tempat buat berkembang biak.
Pakai anti nyamuk
Olesin lotion anti nyamuk sebelum beraktivitas, apalagi kalau sering keluar rumah. Kalau tidur, coba pakai kelambu biar makin aman dari gigitan.
Rajin bersihin rumah
Rumah yang lembap dan jarang diberesin itu bisa mengundang nyamuk. Jadi, biasakan buka ventilasi, beresin barang yang numpuk, dan cek kalau ada genangan air kecil.
Lakukan misting
Kalau nyamuk di sekitar rumah udah kebangetan banyaknya, misting bisa jadi pilihan. Tapi jangan lupa, tetap harus dibarengi dengan 3M tadi.
Misting nyamuk adalah solusi ampuh kalau ancaman nyamuk sudah makin mengkhawatirkan. Cara ini juga dinilai lebih ramah dan efektif jika dibandingkan dengan fogging.
Kalau kamu ingin tahu seberapa ampuh misting nyamuk ini, Pestigo, penyedia layanan jasa pest control profesional, siap bantu kamu.
Metode yang digunakan tidak menimbulkan risiko bagi penghuni rumah, hewan peliharaan, dan tanaman kesayangan kamu.
Pekerjaan juga dilakukan oleh teknisi bersertifikat sehingga semua proses dilakukan secara proporsional dan pastinya aman.
Mau tahu seperti apa Pestigo bisa atasi masalah nyamuk di rumah kamu? Yuk, temukan ulasan lengkapnya di artikel ini: Misting Nyamuk dari Pestigo.
Jangan tunggu sampai nyamuk jadi ancaman serius bagi keluarga. Segera pestigoin rumah kamu sekarang juga!
Jadi tunggu apa lagi, Hubungi Pestigo dan lihat perubahannya.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Dengue and the Aedes albopictus mosquito.
- European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC). Diakses pada 2025. Aedes albopictus – Factsheet for experts.
- EBSCO Information Services. Diakses pada 2025. Aedes albopictus – Research Starters.
- National Center for Biotechnology Information (NCBI). Diakses pada 2025. Spread of the Tiger: Global Risk of Invasion by the Mosquito Aedes albopictus.