Sejarah demam berdarah
Mulanya Demam berdarah, juga dikenal sebagai demam berdarah dengue, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi.
Disamping itu Virus dengue pertama kali diidentifikasi pada tahun 1943 oleh ilmuwan Amerika Serikat, Albert Sabin. Namun, demam berdarah telah dikenal selama berabad-abad di berbagai daerah tropis di seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, demam berdarah menyebar ke berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Faktor-faktor seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan perjalanan internasional telah berkontribusi pada penyebaran penyakit ini.
Lalu pada tahun 2015, vaksin pertama untuk demam berdarah, yang dikenal sebagai Dengvaxia, disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin ini dirancang untuk melindungi terhadap infeksi virus dengue.
Bahaya DBD
Meskipun ada upaya pencegahan dan pengendalian, demam berdarah tetap menjadi masalah kesehatan global. Dan dalam beberapa kasus DBD dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang sangat berbahaya, berikut adalah beberapa bahaya terkena DBD :
- Pendarahan : salah satu komplikasi utama DBD yang dapat terjadi pada bagian tubuh, seperti pendarahan pada gusi, hidung dan organ dalam lainnya
- Sindrom syok dengue : menyebabkan tekanan darah turun drastis
- Penurunan trombosit : virus dengue dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah.
- Kompilasi organ : dapat menyebabkan kerusakan organ terutama hati, jantung, dan paru-paru, dan bisa terjadi kegagalan organ.
- Infeksi silang : infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang berbeda dan dapat menyebabkan kekebalan terhadap jenis virus lainnya
- Demam panas berkepanjangan : menyebabkan demam panas yang tiada henti.
- Pneumonia dengue : menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan kesulitan bernafas
Disamping itu tidak sedikit masyarakat Indonesia yang meninggal karena DBD. Pemerintah sangat menyoroti Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Melalui KEMENKO PMK selama dua tahun terakhir. Tercatat dari tahun 2021 sudah ada 73.518 kasus orang yang terserang DBD dan ada 705 orang yang meninggal karena DBD. lalu pada tahun 2022 meningkat hampir dua kali lipatnya, yaitu ada 131.265 kasus orang yang terkena DBD dan ada 1.183 orang yang meninggal karena DBD.
Gejala demam berdarah
Pastinya kita tidak ingin demam berdarah mengancam keluarga tercinta di rumah, rasanya tidak akan sanggup jika anak yang kita cintai terkena virus dengue, dan sebagai orang tua pasti akan sangat khawatir jika sampai anaknya sakit. Maka kita harus mengenali ciri ciri dan tandanya.
Dalam beberapa kasus demam berdarah memiliki gejala yang biasanya muncul dalam 4 – 10 hari setelah terinfeksi virus. Beberapa gejala umum yang sering terjadi meliputi :
- Demam tinggi
- Nyeri sendi dan otot
- Ruam pada kulit
- Sakit kepala
- Nyeri di belakang mata
- Dan pendarahan dari gusi atau hidung
Pencegahan demam berdarah
Sebagai orang tua, kita akan melakukan berbagai macam upaya, untuk dapat melindungi keluarga tercinta, dan tentunya apa saja akan dilakukan. Dalam mencegah penyebaran DBD harus melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi resiko gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus dengue dan juga langkah-langkah untuk menghindari penyebaran virus. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah DBD :
- Menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk : pastikan tidak ada genangan air , terutama air bersih seperti vas bunga atau bak mandi yang harus di tutup dan dibersihkan berkala.
- Menggunakan kelambu saat tidur, untuk mencegah gigitan saat tidur
- Menggunakan cairan penolak nyamuk, seperti repelan pada area kulit.
- Gunakan pakaian yang cukup tertutup saat di area terbuka yang berpotensi ada Aedes Aegypti.
- Kurangi aktifitas diluar pada waktu pagi dan sore hari.
- Tutup celah celah terbuka yang memungkinkan nyamuk masuk ke area rumah
- Vaksinasi dengan vaksin dengvaxia.
Dengan langkah-langkah berikut diharapkan penyebaran nyamuk dan virusnya dapat di cegah atau di hentikan.
Pestigo Solusi Pencegahan DBD
Selain langkah langkah berikut, menggunakan jasa profesional dalam menangani nyamuk adalah solusi yang paling tepat, seperti jasa pengendalian hama. PESTIGO sebagai Pest Management memiliki metode metode yang dapat melindungi keluarga tercinta dari serangan DBD.
Seperti pengendalian penyebaran dan perkembang biakan nyamuk baik secara alami dan kimia, serta juga melakukan misting yaitu penyemprotan cairan halus pada area terbuka untuk membasmi nyamuk selain metode misting ramah lingkungan residu yang ditinggalkan dapat bertahan lama 1 sampai 4 minggu sehingga lebih efektif.
Selain dari metode metode yang dimiliki PESTIGO dalam kendalikan hama nyamuk terutama Aedes Aegypti, PESTIGO juga memberikan perlindungan untuk keluarga tercinta yang jika terkena DBD mendapatkan kompensasi senilai 10 juta rupiah.
PESTIGO, UNTUK INDONESIA.
Dapatkan Garansi 100% uang kembali jika rayap muncul kembali selama masa pengendarian rayap
Selain itu dapatkan juga perlindungan untuk keluarga dengan pemberian uang bantuan jika terkena DBD akibat gigitan nyamuk untuk dua orang penghuni rumah senilai 10 Juta Rupiah
Lihat juga keseruan PESTIGO di Instagram dan Tiktok yaa
Segera hubungi kami Disini untuk mendapatkan konsultasi gratis dari ahlinya.