
Pernah nggak kamu kepikiran buat nyemprot disinfektan ke rumah dengan harapan bisa usir hama seperti kecoa, semut, atau tikus? Atau malah udah pernah coba, tapi hasilnya nihil?
Banyak orang masih bertanya-tanya tentang fungsi sebenarnya dari disinfektan dan apakah cairan ini bisa jadi pilihan untuk mengusir hama.
Nah, di artikel ini, kita akan membahas tuntas apa itu disinfektan, perbedaannya dengan antiseptik, dan yang paling penting, apakah disinfektan benar-benar ampuh untuk mengatasi hama di rumah. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Disinfektan?
Disinfektan adalah cairan pembersih yang dirancang khusus untuk menghambat mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang ada di permukaan benda mati.
Cara kerjanya adalah dengan merusak struktur sel mikroorganisme atau mengganggu metabolisme mereka sampai akhirnya mati.
Biasanya, disinfektan mengandung bahan aktif seperti alkohol, hidrogen peroksida, natrium hipoklorit (pemutih), atau senyawa amonium kuarterner. Makanya, cairan ini sering dipakai buat membersihkan meja, lantai, gagang pintu, atau permukaan lain yang sering disentuh.
Tapi, ada satu hal yang perlu kamu tahu kalau disinfektan nggak bisa mengusir semua jenis mikroorganisme.
Ada beberapa mikroorganisme yang lebih bandel dan tahan terhadap zat tertentu. Meski begitu, tetap aja penggunaannya bisa bikin lingkungan jadi lebih bersih dan sehat.
Apa Perbedaan Disinfektan dan Antiseptik?
Mungkin kamu pernah dengar istilah antiseptik dan disinfektan, bahkan ada yang mengira keduanya sama. Padahal, keduanya punya perbedaan yang cukup besar, lho.
1. Tempat Penggunaan
- Disinfektan: Digunakan untuk permukaan benda mati seperti meja, lantai, atau perabotan.
- Antiseptik: Digunakan untuk jaringan hidup seperti kulit manusia.
2. Kandungan Bahan Aktif
- Disinfektan: Biasanya punya konsentrasi lebih tinggi, makanya nggak aman buat kulit.
- Antiseptik: Lebih ringan dan dirancang khusus agar nggak merusak jaringan tubuh.
3. Tujuan Penggunaan
- Disinfektan: Dipakai buat mencegah penyebaran mikroorganisme di benda mati.
- Antiseptik: Digunakan untuk mengurangi risiko infeksi pada tubuh manusia.
Misalnya di rumah sakit, dokter akan menggunakan antiseptik seperti Betadine untuk membersihkan luka pasien, sedangkan disinfektan digunakan untuk mensterilkan meja operasi dan peralatan medis.
Jadi, kalau kamu melihat produk seperti Dettol, pastikan dulu kegunaannya.
Dettol punya varian antiseptik untuk kulit dan juga varian disinfektan untuk permukaan benda. Jangan sampai tertukar, ya!
Apa Fungsi Utama Disinfektan?
Disinfektan itu punya banyak manfaat, lho! Bukan cuma buat kebersihan, tapi juga buat kesehatan. Berikut adalah beberapa fungsi disinfektan:
1. Mengusir Bakteri dan Virus
Disinfektan efektif dalam membunuh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Disinfektan bekerja dengan merusak komponen vital seperti protein dan lipid pada dinding sel atau membran virus. Proses ini mencegah mikroba untuk berkembang biak dan menginfeksi permukaan yang sering disentuh.
Penggunaan disinfektan sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama di tempat-tempat dengan risiko tinggi penularan penyakit, seperti rumah sakit, sekolah, dan transportasi umum. Namun, efektivitas disinfektan bergantung pada jenis bahan aktif yang digunakan, konsentrasi, serta waktu kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
2. Mencegah Penyebaran Penyakit
Disinfektan berperan dalam mencegah penyebaran penyakit dengan membunuh kuman yang menempel pada permukaan benda yang sering disentuh. Bakteri dan virus dapat bertahan di berbagai permukaan selama berjam-jam hingga berhari-hari, sehingga meningkatkan risiko penularan jika tidak dibersihkan secara rutin.
Penggunaan disinfektan pada area dengan tingkat kontak tinggi, seperti sakelar lampu, pegangan tangga, dan layar ponsel, dapat secara efektif mengurangi jumlah mikroorganisme patogen sehingga risiko penyakit seperti flu, diare, atau infeksi kulit bisa berkurang.
Menjaga kebersihan pada area tersebut sangatlah penting, terutama di lingkungan dengan banyak penghuni atau tempat umum, di mana risiko penyebaran infeksi lebih tinggi.
3. Menghilangkan Bau Tak Sedap
Beberapa disinfektan punya kandungan yang bisa menghilangkan bau tidak sedap, terutama di kamar mandi atau tempat sampah. Jadi, selain bersih, rumah juga jadi lebih harum.
Menariknya, penelitian di Antimicrobial Resistance & Infection Control menemukan bahwa pemilihan disinfektan yang tepat bisa secara signifikan mengurangi patogen penyebab infeksi nosokomial. Artinya, disinfektan benar-benar berperan dalam menjaga kebersihan sekaligus mencegah penyebaran penyakit.
Makanya, rutin pakai disinfektan bisa bikin rumah lebih higienis dan bebas dari kuman.
Baca Juga: Hama Merugikan Bagi Bisnis Industri Makanan Anda
Apakah Disinfektan Bisa Membasmi Hama?
Jawabannya tidak sepenuhnya efektif. Kenapa? Karena hama seperti kecoa, semut, tikus, atau nyamuk bukan mikroorganisme, melainkan makhluk hidup yang lebih kompleks.
Mereka punya sistem pertahanan tubuh yang lebih kuat dibanding bakteri atau virus, sehingga nggak akan mati cuma karena disemprot disinfektan.
Mungkin, bau dari disinfektan bisa bikin hama menjauh untuk sementara waktu. Tapi kalau kamu berharap mereka mati atau hilang selamanya? Jangan harap!
Bahkan, beberapa hama seperti kecoa itu terkenal punya daya tahan luar biasa. Mereka bisa bertahan di kondisi ekstrem, termasuk menghadapi racun ringan seperti disinfektan. Jadi, kalau cuma pakai disinfektan buat ngusir hama, hasilnya nggak akan maksimal.
Baca Juga: Misting vs Fogging: Mana yang Lebih Efektif?
Lalu, Bagaimana Cara Efektif Mengusir Hama di Rumah?

Kalau kamu punya masalah hama di rumah, ada beberapa cara yang jauh lebih efektif dibandingkan sekadar menyemprot disinfektan.
1. Jaga Kebersihan Rumah
Hama datang bukan tanpa alasan. Biasanya, mereka tertarik pada makanan, sampah, atau tempat yang lembap. Jadi, pastikan kamu:
- Buang sampah setiap hari supaya nggak jadi sumber makanan hama.
- Simpan makanan di wadah tertutup biar nggak mengundang semut atau tikus.
- Jaga kebersihan dapur dan meja makan supaya remah-remah makanan nggak berserakan.
2. Tutup Celah dan Lubang di Rumah
Tikus, kecoa, dan semut sering masuk lewat celah kecil di dinding, lantai, atau pintu. Coba cek sudut-sudut rumahmu. Kalau ada celah, segera tutup pakai semen, kawat kasa, atau bahan lain yang kuat.
Baca Juga: Dijamin Ampuh! Ini 11 Cara Basmi Rayap Sampai Tuntas!
3. Gunakan Pestisida yang Tepat
Berbeda dengan disinfektan, pestisida memang dirancang khusus untuk mengusir hama. Ada beberapa jenis pestisida yang bisa kamu pilih:
- Semprotan anti-serangga: Cocok untuk mengusir nyamuk dan kecoa.
- Bubuk atau gel anti-semut: Bisa diletakkan di area yang sering dilewati semut.
- Racun tikus: Ampuh buat mengusir tikus dari rumah.
Tapi hati-hati, ya! Gunakan pestisida sesuai aturan dan jangan sampai terhirup atau terkena makanan.
4. Panggil Jasa Pengendalian Hama
Kalau hama di rumah sudah kebangetan dan susah dikendalikan, sebaiknya panggil jasa profesional. Karena mereka punya teknik dan bahan yang lebih ampuh buat mengusir hama tanpa membahayakan penghuni rumah.
Dengan metode yang tepat, seperti fogging, baiting, atau heat treatment, jasa pengendalian hama bisa membantu menghilangkan hama secara menyeluruh dan mencegahnya datang kembali. Daripada repot coba berbagai cara yang kurang efektif, mending serahkan saja urusan pengendalian hama ke ahlinya!
Pestigo siap bantu kamu mengusir hama. Tim kami tahu persis cara menangani berbagai jenis hama, dari kecoa bandel sampai tikus yang susah diusir. Kami juga akan memilih metode yang paling pas buat kondisi rumahmu, jadi hasilnya pun lebih maksimal.
Yuk, kontak Pestigo sekarang dan jadwalkan layanan pengendalian hama biar rumahmu kembali nyaman dan dapatkan survey gratis.
Referensi:
- Antimicrobial Resistance & Infection Control. Diakses pada 2025. Comparative efficacy of hospital disinfectants against nosocomial infection pathogens
- WebMD.Diakses pada 2025. Difference Between Disinfectants and Antiseptics
- EPA. Diakses pada 2025. What’s the difference between products that disinfect, sanitize, and clean surfaces?