Kencing Tikus Bisa Sebabkan Kematian? Ini Fakta Leptospirosis

Apakah rumah kamu menjadi tempat persembunyian tikus atau tidak, sebenarnya bisa dikenali dari beberapa tanda, salah satunya adalah keberadaan aroma khas dari kencingnya.

Ketika kamu mencium bau tersebut, mungkin tindakanmu adalah langsung membersihkan sumber lokasinya. Tindakan ini sebenarnya tidak salah, tapi kalau dilakukan tanpa hati-hati justru kamu berpotensi mengalami masalah kesehatan serius, seperti leptospirosis.

Lantas sebesar besar risiko penyakit ini jika terinfeksi? Yuk, kita kupas faktanya di artikel ini.

Benarkah Kencing Tikus Bisa Sebabkan Kematian?

Ya, benar. Kencing tikus bisa menyebabkan penyakit serius bernama leptospirosis, yang dalam kasus berat bahkan bisa berujung pada kematian.

Tikus (dan hewan pengerat lain) membawa bakteri Leptospira interrogans, yang keluar lewat urin mereka. Bakteri ini bisa bertahan di tempat lembap seperti tanah basah, lumpur, atau air genangan selama berminggu-minggu.

Kalau kamu menyentuh air atau permukaan yang terkontaminasi, apalagi pas ada luka kecil di kulit atau lecet, bakterinya bisa masuk ke tubuh. 

Dari situ, infeksi bisa menyebar ke organ penting seperti ginjal, hati, atau paru-paru. Kalau telat diobati, bisa timbul komplikasi berat seperti gagal ginjal, kerusakan hati, atau perdarahan, bahkan berujung kematian.

Data dari Kemenkes 2020 menunjukkan ada 1.170 kasus leptospirosis di Indonesia, dengan 106 kematian.

Baca Juga: Benarkah Rumah Baja Ringan Bebas dari Serangan Rayap? Cek Faktanya

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans (dan spesies Leptospira patogen lain). Termasuk dalam kelompok zoonosis, penyakit yang bisa berpindah dari hewan ke manusia.

Tikus adalah pembawa utama (reservoir) bakteri ini.

Tikus bisa tampak sehat-sehat saja, tapi lewat kencingnya, bakteri menyebar ke lingkungan sekitar. Misalnya ke tanah, air, atau genangan setelah hujan. 

Indonesia termasuk negara yang cukup rentan terhadap leptospirosis karena iklimnya lembap dan curah hujannya tinggi 

Masalahnya, gejala awalnya sering mirip flu atau demam berdarah. Jadi, banyak orang nggak sadar kalau mereka terinfeksi sampai kondisinya parah.

Jadi, meskipun namanya jarang terdengar, leptospirosis bukan penyakit baru. Justru karena gejalanya sering samar, penyakit ini sering terlambat ditangani dan bisa berakibat fatal kalau diabaikan.

Baca Juga: Rekomendasi Anti Rayap di Bandung Berpengalaman dan Bergaransi

Bagaimana Leptospirosis Menyerang Tubuh?

Ada serangkaian proses bagaimana penyakit ini bisa masuk ke tubuh manusia.

Cara Penularan

Kamu bisa tertular leptospirosis tanpa harus kontak langsung dengan tikus. Cukup terkena air atau tanah yang tercemar urin tikus, bakterinya bisa masuk ke tubuh lewat luka kecil atau selaput lendir (mata, hidung, mulut).

Beberapa situasi berisiko misalnya:

  • Saat banjir, karena air genangan bisa bercampur limbah dan urin tikus.
  • Membersihkan got tanpa sarung tangan atau alas kaki.
  • Berada di lingkungan lembap dan kotor, atau kontak dengan hewan lain pembawa bakteri.

Cara Kerja di Tubuh

Begitu masuk, bakteri akan menyebar lewat darah dan menyerang organ penting seperti ginjal, hati, paru-paru, dan pembuluh darah.

Akibatnya bisa muncul peradangan, kebocoran pembuluh darah, hingga gangguan fungsi organ.

Siapa yang Lebih Berisiko?

Risiko meningkat kalau kamu:

  • Punya luka terbuka.
  • Tinggal di area padat dan lembap.
  • Sering kontak dengan air atau tanah kotor.
  • Tidak pakai pelindung diri saat bekerja di area berisiko.

Baca Juga: Jasa Anti Rayap Semarang Bergaransi, Ya Pestigo Pilihannya

Apa Gejala Leptospirosis?

Ketika seseorang terkena leptospirosis, maka dia akan menunjukkan beberapa tanda yang umumnya mirip gejala awal flu.

Gejala Awal

Setelah paparan, gejala biasanya muncul dalam 2–14 hari (rata-rata sekitar 5–7 hari). Beberapa gejala awal:

  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, terutama pada betis dan paha
  • Mata kemerahan (konjungtiva merah)
  • Nausea atau muntah
  • Nyeri perut
  • Diare ringan
  • Menggigil
  • Sensasi lelah ekstrem

Gejala Lanjutan / Komplikasi

Kalau tak diobati, beberapa komplikasi bisa muncul:

  • Ikterus (kulit dan mata menguning)
  • Urin gelap atau berkurang (tanda kerusakan ginjal)
  • Sesak napas, batuk darah (jika paru-paru terkena)
  • Pendarahan internal (gusi, hidung, muntah darah)
  • Penurunan kesadaran atau kebingungan
  • Syok
  • Kegagalan ginjal berat
  • Koma atau kematian

Baca Juga: Ini Tips Merawat Furniture Agar Tak Dimakan Rayap

Apakah Leptospirosis Bisa Sembuh dan Menular?

Leptospirosis bisa sembuh asalkan terdeteksi sejak awal dan ditangani dengan tepat.

Lama masa pemulihan tergantung dari seberapa parah infeksinya, ada yang pulih dalam beberapa minggu, tapi kasus berat bisa memakan waktu lebih lama.

Untuk penularannya, antar manusia sebenarnya sangat jarang terjadi. Meski begitu, tetap disarankan menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh pasien, seperti darah atau urin, supaya lebih aman.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah Kamu

Cara Mencegah Leptospirosis di Rumah dan Lingkungan

Karena penyakit ini erat kaitannya dengan lingkungan yang kotor dan tercemar urin tikus, pencegahan sebaiknya dimulai dari rumah sendiri.

Berikut beberapa langkah sederhana tapi efektif yang bisa kamu lakukan:

  • Kendalikan populasi tikus.
  • Buang sampah secara teratur, bersihkan selokan, dan hindari genangan air.
  • Kenakan sarung tangan karet, sepatu boot, dan masker saat membersihkan area basah atau kotor.
  • Jangan berjalan tanpa alas kaki di area banjir atau tempat lembap.
  • Pastikan drainase lancar, supaya air tidak menggenang terlalu lama.
  • Ajak keluarga dan tetangga untuk paham bahaya leptospirosis dan cara mencegahnya.
  • Segera periksa ke dokter jika mengalami demam tinggi mendadak atau nyeri otot setelah kontak dengan lingkungan basah.

Selain menerapkan langkah-langkah di atas, ada solusi yang lebih efektif dalam mengendalikan hama tikus: menggunakan jasa pest control profesional seperti Pestigo.

Layanan pengendalian hama Pestigo menggunakan metode yang efektif basmi tikus, sekaligus aman untuk penghuni rumah. Semua pengerjaan dilakukan oleh tim profesional bersertifikat sehingga tindakan sesuai dengan prosedur dan efisien.

Pestigo sangat paham, serangan tikus ini tidaknya hanya terjadi di rumah saja. Masalah yang sama juga terjadi di lingkungan gedung perkantoran. Tentu ini tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga berpotensi merugikan bisnis.

Namun, kamu nggak perlu panik lagi karena bersama Pestigo masalah tikus bisa tuntas, plus ada garansi layanannya lagi. Makin menguntungkan, bukan?

Nah, kalau kamu ingin tahu seberapa efektif layanan Pestigo dan apa saja keunggulannya, yuk baca ulasan lengkapnya di artikel ini: Kantor Jadi Sarang Tikus? Pestigo Solusinya

Agar ancaman tikus tidak makin mengkhawatirkan, segera konsultasikan gratis masalah kamu dengan Pestigo.

Jangan tunda lagi, yuk pestigoin rumah kamu sekarang juga!

Referensi:

  • CDC. Diakses Tahun 2025. Leptospirosis: About leptospirosis
  • WHO. Diakses Tahun 2025. Leptospirosis: Prevention and control in Indonesia
  • BBKK Makassar. Diakses Tahun 2025. Kasus Leptospirosis Meningkat, BBKK Makassar dan Dinkes Kota Makassar Melakukan Survei Kepadatan Tikus
Share on Whatsapp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − 12 =

Need help? Let's chat with us!

We are here to help you! Do not hesitate to ask us anything. Click below to start chat.

Customer Support

Customer Support

Online

Customer Support

Hi, What can i do for you? 00.00