Sering lihat kotoran tikus di dapur, gudang, atau pojok rumah? Kebanyakan orang, cara membersihkannya nggak jauh beda sama sampah yang lain. Padahal kalau penanganannya salah, justru bisa memicu penyakit yang berbahaya, lho.
Jadi, jangan anggap sepele ya. Biar nggak salah lagi membersihkannya, yuk baca panduan di artikel ini.
Mengapa Kotoran Tikus Berbahaya?
Tikus dikenal sebagai pembawa berbagai bakteri, virus, dan parasit berbahaya. Kotoran tikus bisa jadi media penyebaran penyakit lewat beberapa cara:
- Lewat udara: Saat kotoran tikus mengering, partikel kecilnya bisa beterbangan dan terhirup. Kalau sampai masuk ke paru-paru, bisa memicu infeksi saluran pernapasan.
- Kontak langsung: Menyentuh kotoran atau sarang tikus tanpa sarung tangan bisa bikin bakteri menempel di kulit, lalu masuk lewat luka kecil.
- Kontaminasi makanan dan alat makan: Kalau kotoran jatuh ke meja dapur, piring, atau bahan makanan, kamu bisa tanpa sadar ikut “menelan” bakteri.
Kotoran tikus bisa mengandung mikroorganisme berbahaya seperti Leptospira, Hantavirus, Salmonella, dan Lymphocytic Choriomeningitis Virus (LCMV).
Patogen-patogen ini bisa menyerang sistem pernapasan, pencernaan, bahkan otak dan saraf. Jadi, kalau kamu nemu kotoran tikus di rumah, jangan anggap sepele, ya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Aroma Ini Bikin Tikus Gagal Masuk Rumah
Apa Jenis Penyakit Berbahaya Akibat Kotoran Tikus?
Di balik bentuknya yang kecil itu, ternyata ada banyak penyakit berbahaya yang bisa menyerang manusia, lho.
Beberapa di antaranya bahkan bisa berakibat fatal kalau nggak segera ditangani. Yuk, simak apa aja penyakit yang bisa muncul gara-gara kotoran tikus!
1. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang berasal dari kotoran dan urin tikus. Di Indonesia, kasusnya cukup sering muncul terutama saat musim hujan dan banjir.
Gejalanya bisa mulai dari demam tinggi, nyeri otot, mata kuning, mual, sampai gagal ginjal atau hati kalau udah parah.
Cara penularannya? Biasanya lewat kulit yang terluka dan terkena air atau tanah yang terkontaminasi urin atau kotoran tikus.
Makanya, hati-hati banget kalau kamu bersihin area lembap atau sisa banjir. Gunakan sarung tangan dan sepatu karet biar aman.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah Kamu
2. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
Nah, penyakit satu ini disebabkan oleh Hantavirus yang ada di kotoran, air liur, dan urin tikus. Virus ini bisa menular saat kamu menghirup debu dari kotoran tikus yang mengering.
Awalnya gejalanya mirip flu, demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Tapi beberapa hari kemudian bisa berkembang jadi sesak napas berat bahkan gagal paru.
Penyakit ini nggak menular antar manusia, tapi kalau virusnya sudah masuk tubuh, efeknya bisa fatal banget.
3. Salmonellosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang bisa berasal dari kotoran tikus yang mencemari makanan atau peralatan dapur, lho.
Gejalanya biasanya meliputi diare, demam, mual, muntah, dan sakit perut. Kasus kayak gini paling sering ditemukan di dapur rumah, restoran, atau gudang bahan makanan yang kebersihannya kurang terjaga.
4. Lymphocytic Choriomeningitis Virus (LCMV)
Virus ini umumnya berasal dari tikus rumah (house mouse). Penularannya bisa lewat urin, air liur, atau kotoran tikus yang terhirup atau tersentuh.
Gejalanya mirip flu, seperti demam dan sakit kepala, tapi dalam kasus yang parah bisa menyerang sistem saraf dan menyebabkan meningitis.
Wanita hamil perlu ekstra waspada karena virus ini bisa memengaruhi janin.
Baca Juga: Apakah Kaki Seribu Bintik Kuning Berbahaya? Ternyata Ini Faktanya
Bagaimana Cara Aman Membersihkan Kotoran Tikus?

Kotoran tikus, sekecil apa pun bentuknya tetap harus dibersihkan dengan hati-hati. Jangan asal disapu, ya, karena bisa nyebarin kuman ke udara.
Langkah Persiapan
- Jangan langsung disapu atau disedot pakai vacuum cleaner, karena bisa bikin partikel kotoran beterbangan.
- Gunakan sarung tangan karet, masker, dan disinfektan sebelum mulai bersih-bersih.
- Pastikan jendela terbuka supaya udara bisa keluar masuk.
Langkah Pembersihan yang Benar
- Semprot dulu area kotoran dengan disinfektan sampai lembap.
- Tunggu 5–10 menit supaya bakteri mati.
- Lap pakai tisu atau kain sekali pakai.
- Buang tisu/kain ke kantong plastik tertutup.
- Bersihkan lagi area tersebut pakai air sabun.
Setelah Membersihkan
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Lepas masker dan sarung tangan dengan hati-hati, lalu buang ke tempat sampah tertutup.
- Kalau kotorannya banyak banget atau menyebar di area sulit dijangkau, sebaiknya panggil bantuan pest control.
Kadang, walau udah dibersihin, tikus tetap aja datang lagi. Kenapa? Karena masih ada jalur masuk atau sarang yang belum ketemu.
Nah, biar masalah ini bisa tuntas hingga ke akarnya, sudah saatnya kamu menghubungi jasa pest control Pestigo.
Tim profesional Pestigo punya alat dan disinfektan khusus untuk menangani kotoran tikus dengan aman, sekaligus menutup sumber masuknya supaya tikus nggak balik lagi.
Layanan pembasmi tikus dari Pestigo ini nggak cuma efektif untuk rumah saja, lho. Bahkan layanan ini sudah dipercaya oleh ribuan perusahaan di berbagai industri.
Nah, kalau kamu ingin tahu bagaimana layanan pest control Pestigo bisa selesaikan semua urusan hama, nggak cuma tikus aja, yuk temukan informasi lengkapnya di artikel ini: Bebas Hama, Bisnis Aman! Jasa Pest Control Andal untuk Berbagai Industri.
Jangan tunda lagi, yuk segera pestigoin rumah kamu sekarang dan lihat gimana nyamannya hunian yang bebas hama.
Referensi:
- CDC. Diakses Tahun 2025. Hantavirus Prevention
- Mayo Clinic. Diakses Tahun 2025. Hantavirus Pulmonary Syndrome — Symptoms and Causes
- WebMD. Diakses Tahun 2025. How to Deal With Rat Poop Safely.
- NSW Health. Diakses Tahun 2025. Staying healthy during a mouse plague









